KLIKSAMBAS.COM,- Seorang siswi SMP berusia 14 tahun di salah satu sekolah di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalbar, yang diduga menjadi korban pemerkosaan bujang tua berinisial ILN masih dalam penyelidikan polisi.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tebas, Aipda Riyanto saat dikonfirmasi Redaksi Klik Sambas Media, Rabu 2 Agustus 2023 mengatakan, terduga pelaku ILN belum ditetapkan menjadi tersangka. Pihaknya masih melakukan penyelidikan.
“Kami masih melakukan penyelidikan. Terduga pelaku dibawa warga ke Polsek Tebas. Demi keamanan dan keselamatannya, terduga pelaku tersebut masih kami amankan di Polsek Tebas,” ujarnya.
Ia memastikan, Polsek Tebas sudah menerima pengaduan atas kasus dugaan pemerkosaan tersebut. Selanjutnya, pihaknya akan segera melakukan gelar perkara di Polres Sambas, setelah pemeriksaan terhadap ILN selesai.
Di sisi lain, kerabat dekat korban yang namanya disamarkan menceritakan kepada Redaksi Klik Sambas Media, Selasa 1 Agustus 2023, peristiwa dugaan pemerkosaan terhadap siswi SMP tersebut terjadi tepat di malam Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1444 H, di salah satu desa di Kecamatan Tebas.
“Kejadiannya sudah lebih dari sepekan yang lalu. Tepat malam 1 Muharram (antara malam 18-19 Juli 2023), waktu itu di kampung lagi ada ben (hiburan pentas musik). Kakek dan neneknya sedang keluar, dia sendirian di rumah. Orang tuanya kerja ke Malaysia,” ujarnya.
Ia mengatakan, dugaan korban diperkosa tetangganya pertamakali diketahui neneknya yang baru pulang ke rumah. Sang nenek melihat korban menunjukkan gelagat mencurigakan. Wajahnya ketakutan dan tampak linglung.
Masih menurut kerabat korban tadi, bahwa pelaku adalah tetangganya yang sehari-hari dipanggil ILN. Dia adalah bujang tua di kampung. Kini, ILN sudah ditahan polisi. Sebab, begitu korban menyebut ia diperkosa, pihak keluarga langsung melapor ke Polsek Tebas.
“Sudah belasan hari, korban ini tidak nafsu makan. Badannya lemah, pucat dan itrit bicara. Seperti orang trauma berat. Sudah pernah di bawa ke Puskesmas dan di visum, juga sudah di bawa ke Dokter Spesialis Kejiwaan di RSUD Pemangkat,” katanya.
Kerabat korban tadi berharap, pihak kepolisian terbuka dan mampu mengusut tuntas kasus dugaan pemerkosaan ini. Sebab, masalah ini sangat serius mengingat korban adalah pelajar di bawah umur, dan orang tuanya sedang bekerja di Malaysia.
“Waktu itu ILN tidak mau mengakui perbuatannya. Padahal korban sudah menyebut-nyebut namanya. Sempat dihajar warga setempat. Sebelum akhirnya dibawa ke Polsek Tebas,” ungkapnya.