KLIKSAMBAS.COM, -Tema APBN 2023 adalah ‘Optimis dan Tetap Waspada”. APBN 2023 dirancang optimis menjaga momentum pemulihan ekonomi, Selasa 4 April 2023.
Indikator pemulihan ekonomi Indonesia sudah sangat baik terlihat dari beberapa sektor yang saat ini telah pulih namun tetap waspada mengantisipasi dampak kondisi dunia saat ini dalam suasana yang extraordinary, karena gejolak dari volatilitas harga mempengaruhi postur APBN.
KPPN Singkawang selaku Kuasa Bendahara Umum Negara melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan APBN di daerah dengan wilayah kerja yang telah ditetapkan yaitu Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas (Singbebas).
Kepala KPPN Singkawang, Bulus Lumban Gaol mengatakan, berdasarkan data Aplikasi Online Monitoring SPAN (OMSPAN), pendapatan negara yang telah dibukukan oleh KPPN Singkawang pada Triwulan I tahun 2023 sebesar Rp329,60 miliar.
Pendapatan negara tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp307,78 miliar dan penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp21,82 miliar.
Untuk penerimaan perpajakan, kontribusi terbesar disumbang oleh pajak penghasilan sebesar Rp200,44 miliar, disusul pajak pertambahan nilai sebesar Rp92,64 miliar, ukai menyumbang penerimaan sebesar Rp10,75 miliar.
Pajak lainnya telah dibukukan sebesar Rp3,31 miliar, sedangkan pajak bumi dan bangunan telah menyumbang sebesar Rp582,7 juta dan bea masuk sebesar Rp44,97 juta.
Di sisi nelanja negara, total anggaran yang disalurkan oleh KPPN Singkawang pada Triwulan I tahun 2023 sebesar Rp957,8 miliar.
“Belanja ini terdiri dari Belanja Kementerian Lembaga (KL) sebesar Rp181,70 miliar yang dialokasikan pada 84 satuan kerja dan Belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp776,09 miliar yang dialokasikan pada 3 kabupaten kota,” kata Bulus.
Bulus menambahkan untuk Belanja KL, penyerapan anggaran terbesar terdapat pada belanja pegawai sebesar Rp123,85 miliar atau 18,68% dari pagu belanja pegawai.
Disusul belanja barang sebesar Rp53,94 miliar atau 20,93% dari alokasi belanja barang, sedangkan balanja modal telah diserap sebesar Rp3,88 miliar atau 11,39% dari pagu belanja modal.
Belanja bantuan sosial sampai dengan Triwulan I telah direalisasikan sebesar Rp22,47 juta atau 10,10% dari pagu belanja bantuan sosial.
Untuk belanja TKDD, realisasi tersebut berasal dari penyerapan anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) sampai dengan Triwulan I Tahun 2023 telah disalurkan sebesar Rp524,80 miliar atau 27,03% dari alokasi DAU.
Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik telah disalurkan sebesar Rp133,41 miliar atau 14,91% dari alokasi DAK Nonfisik.
Penyaluran Dana Desa Triwulan I 2023 telah mencapai Rp106,01 miliar atau 14,91% dari alokasi Dana Desa.
Sedangkan Dana Bagi Hasil sudah disalurkan sebesar Rp11,86 miliar atau 11,86%, jelas Bulus
Bulus kembali mengingatkan kepada seluruh Kuasa Pengguna Anggaran agar melakukan percepatan penyerapan anggaran terutama belanja modal.
Target penyerapan anggaran untuk triwulan II tahun 2023 harus dicapai agar tidak terjadi penumpukan penyerapan anggaran di akhir tahun, sehingga pemerintah dapat tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat dan kesehatan APBN ungkapnya. (Rilis)
Comment