KLIKSAMBAS.COM, -Sesuai dengan arahan Direktur Jenderal Perbendaharaan, KPPN sebagai pengelola perbendaharaan dan fiskal di daerah harus melakukan penguatan dan peningkatan kualitas layanan yang diberikan KPPN kepada stakeholder, sehingga dapat berdampak pada peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran di wilayah kerja KPPN.
Kegiatan tersebut meliputi beberapa hal dan salah satu diantaranya adalah terkait pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dalam rangka penguatan tugas dan fungsi tersebut, Kamis 16 September 2022 bertempat di Aula Firdaus KPPN Singkawang telah diselenggarakan kegiatan Focus Gruop Discussion (FGD) dengan tema Optimalisasi Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Ultra Mikro (UMi) (OPPAKU) di daerah.
Selain Kepala KPPN Singkawang, narasumber yang hadir dalam kegiatan ini berasal dari BRI Cabang Singkawang, PT Pegadaian Cabang Singkawang dan PT PNM Mekaar.
Adapun audiens yang menjadi peserta antara lain Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Singkawang, para Camat dan Lurah di wilayah Kecamatan Singkawang Barat dan Singkawang Tengah.
Kegiatan dibuka oleh Kepala KPPN Singkawang Bulus Lumban Gaol. Dalam sambutannya beliau menyampaikan latar belakang dan tujuan diadakannya kegiatan OPPAKU yaitu untuk mengoptimalkan pembiayaan KUR dan UMi, meningkatkan jumlah debitur maupun nilai penyaluran dan memberdayakan UMKM di wilayah Kota Singkawang.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian keynote speech oleh Kepala Kanwil DJPB Provinsi Kalimantan Barat, yang diwakilkan oleh Kepala Bidang PPA II, Darta.
Beliau mengatakan, semoga kegiatan ini dapat menambah pengetahuan yang lebih luas dan dapat secara langsung dilaksanakan di lapangan dan tentu saja dapat memberikan nilai tambah dalam optimalisasi pembiayaan KUR dan UMi kepada masyarakat yang seluas-luasnya, beliau juga berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi pertama oleh Khalid Danu Purnomo, Asisten Manajer Pemasaran Mikro BRI Cabang Singkawang.
Khalid menjelaskan bahwa KUR merupakan pembiayaan kepada individu dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup (unbankable).
BRI menjadi kontributor utama dalam penyaluran KUR dengan porsi 70 % dari alokasi KUR Nasional tahun 2022.
Calon debitur KUR BRI adalah debitur KUR BRI (existing) atau calon debitur tidak sedang menerima kredit/pembiayaan selain KPR, KKB, Kredit dengan jaminan SK Pensiun, Kartu Kredit, Resi Gudang, Kredit Konsumsi untuk kebutuhan rumah tangga dengan kolektibilitas lancar.
Sektor usaha yang dibiayai diantaranya pertanian, perikanan, industri pengolahan, konstruksi, pertambangan garam rakyat, pariwisata, jasa, dan perdagangan.
Lebih lanjut khalid menjelaskan jenis KUR yang ada di BRI yaitu KUR Supermikro sampai dengan 10 juta, KUR Mikro sampai dengan 100 juta, KUR Kecil sampai dengan 500 juta masing-masing dengan suku bunga 6% efektif per tahun.
Narasumber kedua yaitu Riska Widya Kepala Area PT PNM Mekaar Singkawang.
Pada kesempatan itu, Riska menyampaikan bahwa PNM Mekaar selaku penyalur pembiayaan UMi dengan skema kelompok. PNM Mekaar merupakan The Biggest Company for Group Lending in Asia dengan 11 juta nasabah.
Selain menjelaskan perkembangan pembiayaan PNM, juga disampaikan skema pemberdayaan, demografi nasabah PNM Mekaar di Kalimantan Barat dan program pengembangan kapasitas usaha debitur PNM Mekaar.
Narasumber terakhir Fany Febriany Marketing Officer PT Pegadaian Cabang Singkawang. Dia menjelaskan bahwa PT Pegadaian selaku penyalur Pembiayaan UMi dan KUR Syariah.
Kreasi Ultra Mikro adalah pinjaman (kredit) dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan konstruksi penjaminan kredit secara jaminan fidusia atau jaminan gadai, yang diberikan kepada pengusaha mikro dan pengusaha kecil yang membutuhkan dana untuk keperluan pengembangan usaha dengan uang pinjaman 10 juta ke bawah dengan sewa modal yang lebih ringan.
“Syarat produk ini adalah tidak sedang dalam pembiayaan KUR dari lembaga keuangan lain,” tegasnya.
Fany menjelaskan latar belakang dikembangkannya Kreasi Ultra Mikro adalah melayani kebutuhan dana produktif masyarakat pengusaha ultra mikro baik petani maupun non petani dengan skema sewa modal murah untuk uang pinjaman Rp. 10 juta ke bawah.
Sedangkan sasarannya adalah membantu para pengusaha startup dalam pengembangan usahanya dengan pola pendampingan.
Selain itu juga disampaikan materi terkait KUR Syariah, pihak-pihak yang terlibat dalam KUR, target pasar KUR, dan persyaratan umum nasabah.
Kegiatan diakhiri dengan diskusi antara penyalur dan para peserta, peserta juga turut memberikan saran dan kritik terkait Pembiayaan KUR dan UMi.
Terakhir, Bulus menjelaskan KPPN Singkawang sebagai salah satu kantor vertikal dibawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) mempunyai tugas melakukan monitoring dan evaluasi pembiayaan UMi dan siap menjadi jembatan antara penyalur dan debitur di wilayah Singkawang, Bengkayang, dan Sambas.
Editor: Pahmi Ardi
Sumber: Rilis KPPN Singkawang